Jumat, Juni 23, 2006

Oh No, not you again!!!!!

Kemaren sore saya melihat Mbak dewi,istri bos tempat saya bekerja dulu. Saya sedang duduk disudut dasaran ketika dia lewat sambil menggendong Meme,anaknya. Saya langsung berlari kebelakang,sembunyi dibalik gerobak Mas gun. Dan tak keluar-keluar sampai dia dan rombongannya pergi dari tempat tari,dasaran yang letaknya bersebelahan dengan dasaran saya.
Saya ingat,rombongan itu yang tak mau antri di toilet tadi, dasar....
Bukannya kenapa-kenapa,saya malas aja ketemu hantu itu lagi. Bikin sakit hati saya kambuh.

6 bulan yang lalu.
Satu persatu kwitansi berwarna merah muda ditangan saya berpindah tempat ke kotak kosong disamping meja. Sementara tangan satunya mengetik nama demi nama yang tertera dikwitansi itu. Hampir 250 kwitansi yang sudah saya input,sekotak lagi sedang menunggu giliran.
Jam hampir menunjukkan pukul 12.30. Gila lambat banget kerja saya hari ini. Semuanya gara-gara satu lembar kwitansi yang seharusnya ada di bendel tanggal 5 hilang,dan si hantu tanpa ampun menyalahkan saya atas hilangnya kwitansi itu. Damn,padahal tugas saya cuma menginput data sementara yang bertugas mengelompokkan kwitansi ada ditangannya Pak Andi,bukan saya. Bayangkan,ada satu lemari penuh berisi kwitansi dan saya harus mencarinya disitu. bukan pekerjaan mudah. Butuh 2 jam buat menemukan kwitansi yang ternyata terselip dibendel tanggal 17.
"Mbak Shany,kwitansi atas nama bu dukuh sudah diinput belum? yang kolektornya pak gun untuk penagihan tanggal 7?"
"Sudah mbak"jawab saya sekenanya sambil meneliti satu persatu data yang baru saya input tadi.
Tapi...kok nggak ada? duh...saya buka lagi mata saya lebar-lebar dan mulai lagi dari awal.
Bu Margo, Gamping jatahnya pak Gun,kok ada dikolomnya Kuncoro?
Bu ani,bantul, jatahnya pak mat, ada dikolomnya pak gun.
Matilah.....pikir saya cemas. Tangan dengan reflek mengambil kwitansi dari dalam kotak. Memperhatikan dengan cermat setiap tanda tangan kolektor dipojok dan mencocokkannya dengan nama dikolom data. Astaga......hampir 70% data yang saya input,salah.
Kilau perak bermain di mata saya,terbayang caci maki yang akan saya terima nanti
Tuhan......
Matilah saya....
Apa yang harus saya lakukan?
Mengoreksi dan membenarkannya dari awal jelas tidak mungkin karena deadlinenya tinggal 2 jam lagi sebelum lembar kerja diprint.

Me : Mbak dew,bisa bicara sebentar?
Md : Ada apa mbak?
Me : Nenek sakit keras mbak
Md : Mau ijin libur?(nada bicaranya terdengar sinis,intonasi yang sering muncul jika ada karyawan yang cashbon atau minta ijin libur)
Me : Iya mbak
Md : Berapa hari?
Me : Nggak tahu mbak,besok saya berangkat kalo dapat tiket pesawat
Md : Kok pake pesawat?
Me : Nenek yang diBatam mbak
Md : Trus kerjaannya gimana?
Me : Saya mengundurkan diri aja mbak
Md : Ya udah gini aja,saya kasi waktu seminggu kalau lebih dari seminggu nggak balik,saya cari karyawan baru aja.
Me : Ya nggak apa-apa mbak.
Dan saya pamit pulang setelah mbak Dewi memberikan saya gaji bulan itu.

Saya tidak pulang ke Batam,nggak ada yang sakit kok,lha nenek saya sudah meninggal 5 tahun yang lalu,nenek yang saya bilang itu nenek orang lain. Saya nggak bilang nenek saya kan?
Saya cuma cari alasan buat meninggalkan kantor baik-baik. Saya sudah tidak tahan dijadikan sasaran kemarahan mbak dewi hampir tiap hari,seolah-olah saya digaji untuk dimarahi. Saya juga nggak menyesal salah input data,biar saja,lagipun,masa iya sih karyawan baru disuruh misahin kwitansi berdasarkan tanda tangan kolektor yang 3 dari 4 orangnya punya tandatangan hampir serupa?
Yeah,i dont care. Katanya sampai sekarang mereka belum dapat pengganti saya.
Syukurin......

Tidak ada komentar: